PRAKTIKUM PERCOBAAN GELOMBANG
BERDIRI DENGAN KEDUA UJUNG TERIKAT
diajukan guna memenuhi tugas gelombang
Dosen
Pengampu:
Ir, sulistyaning K, M.M
FISIKA / III B
Disusun Oleh :
Safitriani Aprilian 11
421010
Hanifah Arifiani 11421014
Khoirotun Nisa’I 11421039
Ahmad furqon muzaky 11421048
Umi Eka Wahyuni 11421052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN IPA
IKIP PGRI MADIUN
2013
I.
Tujuan
Menentukan
jumlah gelombang, panjang gelombang dan kecepatan pada gelombang berdiri
II.
Alat dan bahan
1.
Audio generator 1
buah
2.
Vibrator 1 buah
3.
Mistar 1 meter 1 buah
4.
Benang 1 buah
5.
Statif besar1 buah 1 buah
6.
Capit buaya 2 buah
7.
Kabel konektor 2 buah
III.
Dasar teori
Gelombang berdiri atau gelombang
stasioner pada dawai terjadi karena interferensi gelombang datang dan gelombang
pantul . Jika kita mengikat kedua ujung tali yang panjang dan menggerakkan satu
bagian tali naik turun dengan gerak harmonik sederhana beramplitudo kecil ,
kita akan menemukan bahwa pada frekuensi frekuensi tertentu akan dihasilkan
pola pola gelombang berdiri seperti yang ditunjukan pada gambar.
Frekuensi frekuensi yang menghasilkan pola
pola ini disebut frekuensi resonansi sistem tali. gelombang berdiri mempunyai amplitudo yang
berbeda pada tiap titik di sepanjang dawai.amplitudo maksimum disebut dengan
perut sedangkan amplitudo nol atau tidak ada simpangan disebut dengan simpul.
Panjang gelombang pada gelombang berdiri pada dawai dapat diamati dan dihitung
dari panjang dawai , jumlah simpul, dan jumlah perut yang terjadi pada dawai
itu.
Berdasarkan gambar 1.a menjelaskan bahwa
panjang tali L sama dengan setengah panjang gelombang untuk harmonik pertama ,
dua kali setengah panjang gelombang untuk harmonik kedua, 3 2 ƛ
untuk harmonik ketiga dan seterusnya , secara
umum bentuk harmonik ke-n , kita memperoleh :
L =n ƛ n 2
n = 1, 2, 3,….
Rumus diatas dikenal sebagai rumus gelombang
berdiri. Dari persamaan diatas dapat diperoleh rumus suatu frekuensi harmonic
ke-n dari kenyataan bahwa laju gelombang sama dengan frekuensi f kali panjang
gelombang. Jadi
f =
v ƛ = v 2L / n
atau
f =
n
v 2L
n = 1,2,3…
Frekuensi gelombang
sama dengan frekuensi
sumbernya, sedangkan laju gelombang pada
dawai ditentukan oleh
tegangan dan kerapatan
massa linear dawai. Secara
matematik laju gelombang
pada dawai dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan :
v = F μ
dengan
F adalah
tegangan dawai (N), µ
adalah massa tiap satu
satuan panjang dawai
(kg/m),
dan v adalah laju gelombang transversal pada dawai (m/s). Sehingga frekuensi
nada dasarnya adalah :
f1 = 1 2 L F μ
IV.
PROSEDUR EKSPERIMEN
1. Menyusun
semua peralatan sesuai dengan gambar
2. Menghubungkan
audio generator dan
vibrator dengan sumber
tegangan,
3. on kan audio generator dan vibrator.
4. mengatur
frekuensi audio generator, tegangan dawai, dan panjang dawai, agar
pada dawai terbentuk
gelombang stasioner.
5. Dalam keadaan
tersebut, catat frekuensi, panjang benang, , dan jumlah simpul yang
terjadi.
V.
DATA HASIL PERCOBAAN
Buatlah grafik hubungan pada
panjang tali 50 cm
NO
|
Frekuensi
( f )
|
Jumlah
simpul
(n)
|
Panjang
gelombang
(
|
Kecepatan
(
v )
|
1
|
10
|
|
|
|
2
|
20
|
|
|
|
3
|
30
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar